The Journey Love of Prince 5

           “Baiklah pangeran. Aku terkejut. Namun penyihir itu menyuruhku untuk tenang. Dia memperkenalkan dirinya kepada ku. Aku berpikir mungkin dia penyihir yang baik. Lalu dia membawa ku ke tempat persembunyian para penyihir dan peri. Di tempat itu banyak sekali penyihir dan peri. Mereka dan Aku di tempat itu sudah berhari – hari , dan aku rindu kedua orang tua ku. Namun kata Roberto, kemungkinan orang tua ku sudah meninggal. Karna yang tersisa dalam perang itu hanyalah aku, dia dan yang berada di tempat itu. Saat salah satu penyihir keluar dari tempat itu , dia mengatakan bahwa perang telah usai. Aku langsung keluar dari tempat itu. Dan aku terkejut. Aku melihat banyak sekali mayat peri dan penyihir dimana – mana. Aku menangis dalam pelukan roberto. Mungkin saat itu tidak hanya aku yang menangis, semua yang melihat mayat – mayat itu menangis. Mulai saat itu, aku hanya bisa berdiam diri. Penyihir dan peri yang tersisa dari perang itu, kemudian dipimpin oleh roberto. Roberto mengatakn bahwa kita harus kembali bangkit. Dan semangat yang ditularkan oleh roberto, tertular juga oleh semuanya termasuk aku. Kami semua bekerja sama membangun negri ini kembali. Dan roberto lah yang membangun danau itu. Danau itu, adalah tempat dimana kami menguburkan mayat – mayat peri dan penyihir. Sampai suatu saat, para penyihir dan peri sudah tidak sanggup tinggal di sini. Mereka bilang jika mereka terus tinggal disini, mereka hanya akan mengingat kembali peristiwa yang dulu terjadi, tentang perang itu. Jadi mereka semua pergi berkelana . Semua meninggalkan Land Of Dream. Roberto yang sedih akan hal itu, terus membangun negri ini jadi seperti ini. Dan akhirnya dia mengajak ku untuk pergi dari sini. Aku akhirnya setuju walau berat rasanya meninggalkan negri ini. Roberto akhirnya menemukan kerajaan pangeran dan melamar menjadi penasihat kerajaan oleh ayahanda pangeran. Aku yang tidak bisa bilang apa pun dan hanya bisa terus berdiam diri, akhirnya Roberto memasukkan ku kedalam kotak kecil yang pangeran lihat kemarin. Aku menyuruh roberto untuk menidurkan ku seakan – akan aku telah mati. Dan roberto tidak bisa membantah permintaan ku. Akhirnya menggunakan sihir roberto , dia menidurkan ku. Sampai saat ini aku berada disini kembali, di Land Of Dream. Dan aku tidak menyangka. Aku bisa kembali kesini bersama mu pangeran.”

            Cassandra terdiam, pangeran juga terdiam. Lama kelamaan , air mata turun. Cassandra kembali menangis. Menangis dengan penuh kesedihan. Pangeran yang melihat cassandra menangis tidak tega. Pangeran memeluk cassandra.
            “Terima kasih kau sudah menceritakan semua itu cassandra. Aku sangat prihatin dengan negri ini. Maafkan aku jika aku telah mengungkit masa lalu mu sehingga kau menangis.” kata pangeran.
            “Tidak apa – apa pangeran.” kata cassandra masih menangis dalam pelukan pangeran.
            “Sudahlah , kau tidak perlu menangis lagi. Itu sudah berlalu bukan? Kau harus tetap semangat cassandra. Kau tidak perlu berlarut – larut dalam kesedihan. Lihat lah masa depan. Ada aku disini , ada roberto di kerajaan. Kau tidak lagi sendiri. Kami semua akan selalu ada disisi mu cassandra. Aku menyayangimu.” kata pangeran menghibur cassandra.
            Cassandra menghapus air matanya. Dan melepaskan pelukan pangeran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar