“Baiklah
pangeran. Aku terkejut. Namun penyihir itu menyuruhku untuk tenang. Dia
memperkenalkan dirinya kepada ku. Aku berpikir mungkin dia penyihir yang baik.
Lalu dia membawa ku ke tempat persembunyian para penyihir dan peri. Di tempat
itu banyak sekali penyihir dan peri. Mereka dan Aku di tempat itu sudah berhari
– hari , dan aku rindu kedua orang tua ku. Namun kata Roberto, kemungkinan
orang tua ku sudah meninggal. Karna yang tersisa dalam perang itu hanyalah aku,
dia dan yang berada di tempat itu. Saat salah satu penyihir keluar dari tempat
itu , dia mengatakan bahwa perang telah usai. Aku langsung keluar dari tempat
itu. Dan aku terkejut. Aku melihat banyak sekali mayat peri dan penyihir dimana
– mana. Aku menangis dalam pelukan roberto. Mungkin saat itu tidak hanya aku
yang menangis, semua yang melihat mayat – mayat itu menangis. Mulai saat itu,
aku hanya bisa berdiam diri. Penyihir dan peri yang tersisa dari perang itu,
kemudian dipimpin oleh roberto. Roberto mengatakn bahwa kita harus kembali
bangkit. Dan semangat yang ditularkan oleh roberto, tertular juga oleh semuanya
termasuk aku. Kami semua bekerja sama membangun negri ini kembali. Dan roberto
lah yang membangun danau itu. Danau itu, adalah tempat dimana kami menguburkan
mayat – mayat peri dan penyihir. Sampai suatu saat, para penyihir dan peri
sudah tidak sanggup tinggal di sini. Mereka bilang jika mereka terus tinggal
disini, mereka hanya akan mengingat kembali peristiwa yang dulu terjadi,
tentang perang itu. Jadi mereka semua pergi berkelana . Semua meninggalkan Land
Of Dream. Roberto yang sedih akan hal itu, terus membangun negri ini jadi
seperti ini. Dan akhirnya dia mengajak ku untuk pergi dari sini. Aku akhirnya
setuju walau berat rasanya meninggalkan negri ini. Roberto akhirnya menemukan
kerajaan pangeran dan melamar menjadi penasihat kerajaan oleh ayahanda
pangeran. Aku yang tidak bisa bilang apa pun dan hanya bisa terus berdiam diri,
akhirnya Roberto memasukkan ku kedalam kotak kecil yang pangeran lihat kemarin.
Aku menyuruh roberto untuk menidurkan ku seakan – akan aku telah mati. Dan
roberto tidak bisa membantah permintaan ku. Akhirnya menggunakan sihir roberto
, dia menidurkan ku. Sampai saat ini aku berada disini kembali, di Land Of
Dream. Dan aku tidak menyangka. Aku bisa kembali kesini bersama mu pangeran.”
Cassandra terdiam, pangeran juga
terdiam. Lama kelamaan , air mata turun. Cassandra kembali menangis. Menangis
dengan penuh kesedihan. Pangeran yang melihat cassandra menangis tidak tega.
Pangeran memeluk cassandra.
“Terima kasih kau sudah menceritakan
semua itu cassandra. Aku sangat prihatin dengan negri ini. Maafkan aku jika aku
telah mengungkit masa lalu mu sehingga kau menangis.” kata pangeran.
“Tidak apa – apa pangeran.” kata
cassandra masih menangis dalam pelukan pangeran.
“Sudahlah , kau tidak perlu menangis
lagi. Itu sudah berlalu bukan? Kau harus tetap semangat cassandra. Kau tidak
perlu berlarut – larut dalam kesedihan. Lihat lah masa depan. Ada aku disini ,
ada roberto di kerajaan. Kau tidak lagi sendiri. Kami semua akan selalu ada
disisi mu cassandra. Aku menyayangimu.” kata pangeran menghibur cassandra.
Cassandra
menghapus air matanya. Dan melepaskan pelukan pangeran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar